dannypomanto.com – Jakarta – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengomentari keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan perombakan kabinet. Menurut Ganjar, perubahan menteri tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor politik.
“Bagi saya, tidak ada masalah. Namun, mungkin publik tidak akan mendapatkan penjelasan apakah perubahan ini didasarkan pada performa atau politik. Jika saya melihat ini sebagai perubahan yang sepenuhnya dipengaruhi oleh politik, maka itu adalah hak prerogatif presiden,” kata Ganjar kepada wartawan pada Senin (19/8/2024).
Meskipun reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi, Ganjar masih bertanya-tanya alasan di balik perubahan ini. Jika alasannya adalah performa, mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut meyakini bahwa Yasonna Laoly, politikus PDIP yang menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), memiliki performa yang baik.
“Jika ini didasarkan pada performa, menurut saya, Pak Laoly sudah menunjukkan performa yang baik selama hampir 10 tahun. Saya juga percaya bahwa Arifin Tasrif dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga memiliki performa yang baik, kecuali jika ada masalah tertentu,” ujar Ganjar.
Ganjar juga menyatakan bahwa jauh sebelum dilakukan perombakan, Yasonna telah bersiap untuk mengundurkan diri karena terpilih sebagai Anggota DPR dalam Pemilu 2024.
“Saya senang mendengar bahwa Pak Laoly sudah bersiap untuk kembali ke Parlemen. Bahkan, jauh sebelumnya, beliau telah menyatakan bahwa pada bulan September, secara etis, beliau akan mundur karena akan dilantik pada bulan Oktober,” tambahnya.