Informasi Politik Terkini
Berita  

Kejagung Diharapkan Terus Berani dan Tegas di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Kejagung Diharapkan Terus Berani dan Tegas di Era Kepemimpinan Prabowo-Gibran"

dannypomanto.com – Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin berhasil mengungkap sejumlah kasus besar. Dalam lima tahun periode pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, Kejagung telah mengembalikan tingkat kepercayaan publik terhadap Korps Adhyaksa.

Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Anthony Leong mengapresiasi kinerja Jaksa Agung ST Burhanuddin. Terutama dalam membongkar kasus-kasus besar yang belakangan ini berhasil diungkap.

“Keberanian Kejagung di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam mengungkap kasus-kasus besar patut diapresiasi,” ujar Anthony yang baru saja menyelesaikan executive course di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Jumat (11/10/2024).

Kerja keras dalam penegakan hukum yang dilakukan oleh Jaksa Agung selama lima tahun terakhir telah membuahkan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dari tingkat kepercayaan publik yang semakin tinggi terhadap Kejagung sebagai lembaga penegak hukum.

Selama memimpin, Jaksa Agung tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum. Banyak nama-nama besar yang tidak luput dari upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejagung, termasuk di antaranya adalah menteri dan pejabat lainnya.

“Prestasi Kejagung yang telah diraih seharusnya menjadi motivasi untuk terus diteruskan di periode mendatang, terutama di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Kejagung tidak boleh kendur dalam menjalankan tugasnya,” kata Pakar Komunikasi dan juga Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS).

dannypomanto.com – Dalam lima tahun kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin, berbagai kasus besar berhasil diungkap dengan nilai kerugian negara yang fantastis. Beberapa di antaranya adalah:

– Kasus PT Timah Tbk dengan kerugian negara mencapai Rp300 triliun.
– Kasus Duta Palma Group, kerugian negara baik keuangan maupun perekonomian mencapai Rp104,1 triliun.
– Kasus PT Asabri (Persero), kerugian negara akibat penyimpangan dalam pengelolaan dana investasi dan keuangan mencapai Rp22,78 triliun selama periode 2012-2019.
– Kasus ekspor Crude Palm Oil (CPO), kerugian negara akibat izin ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang mengakibatkan minyak goreng langka mencapai Rp18,3 triliun.
– Kasus Asuransi Jiwasraya, kerugian negara akibat korupsi di perusahaan ini mencapai sekitar Rp16,81 triliun.
– Kasus PT Garuda Indonesia, kerugian negara diperkirakan sebesar Rp8,8 triliun terkait dengan pengadaan pesawat udara yang tidak sesuai prosedur.
– Kasus BTS BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informasi, kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp8,03 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *