dannypomanto.com – China kembali memasuki wilayah yurisdiksi Indonesia melalui Laut Natuna Utara. Kapal China Coast Guard (CCG) 5402 telah terdeteksi oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) pada Rabu, 23 Oktober 2024. Direktur Operasi Laut Bakamla Laksma Bakamla Octavianus Budi Susanto telah mengirim Kapal Negara (KN) Pulau Dana-323 untuk melakukan intercept terhadap kapal tersebut.
KN. Pulau Dana-323 melakukan kontak komunikasi namun tidak mendapat respons dari kapal CCG 5402. Kapal tersebut malah mendekati dan mengganggu MV Geo Coral yang sedang melakukan kegiatan survei. KN Pulau Dana-323 bersama KRI SSA-378 TNI AL berhasil menghalau kapal CCG 5402 untuk keluar dari Landas Kontinen Indonesia.
Pada Senin, 21 Oktober 2024, Bakamla juga telah melakukan tindakan serupa terhadap kapal CCG 5402. Kapal tersebut terpantau mengganggu kegiatan Survei dan Pengolahan Data Seismik 3D Arwana yang dilakukan oleh PT Pertamina East Natuna menggunakan kapal MV Geo Coral di Laut Natuna Utara. KN Tanjung Datu 301 didukung oleh KRI Sutedi Senaputera 378 dan Pesawat Patroli Udara Maritim Bakamla telah berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia.
Kepala Humas Bakamla Kolonel (Marinir) Gugun Saeful Rachman menyatakan bahwa Bakamla akan terus melakukan patroli dan pemantauan intensif di wilayah perairan Natuna Utara untuk memastikan kegiatan survei seismik berjalan tanpa gangguan serta menjaga kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia. Hal ini juga merupakan bentuk komitmen Bakamla dalam menjaga ketertiban dan keamanan maritim di perairan strategis Indonesia.
