JAKARTA – Pengacara Thomas Trikasih Lembong ( Tom Lembong ) Ari Yusuf Amir meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa Menteri Perdagangan (Mendag) lain periode 2015 hingga 2023 terkait kegiatan importasi gula. Hal itu dinilai perlu untuk menjaga agar tidak ada anggapan Kejagung melakukan tebang pilih.
“Proses hukum harus didukung, tetapi harus dilakukan dengan baik. Jika penyidikan dilakukan hingga tahun 2023, maka semua menteri yang menjabat pada periode tersebut harus diperiksa agar prosesnya adil dan tidak ada unsur tebang pilih,” tutur Ari Yusuf Amir dalam jumpa pers di kantor redaksi dannypomanto.com, Selasa (5/11/2024).
Dia juga menyoroti dugaan kerugian negara yang disebut dalam kasus korupsi yang menjerat kliennya. Menurutnya, tidak ada kerugian yang terjadi dalam kasus tersebut.
“Dalam temuan BPK yang kami baca, tidak ada indikasi adanya kerugian negara dalam kebijakan yang diambil. Selama ini, yang disebut sebagai temuan BPK hanya menunjukkan beberapa kesalahan dan diminta untuk diperbaiki, dengan tujuan untuk memberikan teguran kepada Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan Direktur Impor. Jadi, saya ingin tahu kerugian negara yang mana yang dimaksud sehingga klien saya ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Ari.
Dia juga menanyakan pada siapa dan bagaimana angka kerugian negara sebesar Rp800 miliar tersebut ditemukan. Menurutnya, dalam kasus ini tidak ada kerugian yang jelas dan terbukti.
“Menurut Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Korupsi, kerugian negara yang dimaksud haruslah nyata dan terbukti. Namun, hingga saat ini, kerugian negara yang disebutkan belum dapat dijelaskan secara jelas. Dikatakan ada kerugian sebesar Rp800 miliar, tetapi dari siapa dan bagaimana temuannya?” tanya Ari.
Dia juga menambahkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) telah menjelaskan bahwa dalam penyidikan kasus korupsi, tidak boleh lagi menyebutkan tentang potensi kerugian negara. Namun, harus ada kerugian yang nyata dan terbukti.
