Informasi Politik Terkini
Hukum  

Berkumpul Tokoh-tokoh Kritis, Dasco Ungkap Prabowo Tidak Antikritik

Berkumpul Tokoh-tokoh Kritis, Dasco Ungkap Prabowo Tidak Antikritik

Dannypomanto.com – JAKARTA – Ketua Harian DPP Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengunjungi konferensi dengan tokoh-tokoh kritis di tempat Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (7/1/2025) siang. Dalam rapat itu, Dasco mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidaklah antikritik.

Sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Jumhur Hidayat , Syahganda Nainggolan, Hatta Taliwang, Said Didu, Edy Mulyadi, kemudian Bachtiar Nasir mengunjungi acara yang dijalankan Sabang Merauke Circle (SMC) sama-sama Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pembaruan bertajuk “Pembangunan Indonesia 2025: Harapan lalu Tantangan”.

Dasco yang dimaksud menjadi keynote speaker di acara itu mengungkapkan, pertemuannya dengan tokoh-tokoh kritis progresif itu merupakan rapat hebat di area awal 2025. “Kita harus bangun harapan rakyat pada pemerintahan Prabowo,” ujar Dasco.

Bertemu Tokoh-tokoh Kritis, Dasco Ungkap Prabowo Tidak Antikritik

Dasco mengatakan, Prabowo harus diberi kesempatan melakukan hal-hal kecil untuk kesejahteraan rakyat, seperti makan siang gratis, menghimpun lahan-lahan sawit ilegal, efisiensi pemerintahan, juga evaluasi Proyek Penting Nasional (PSN).

Terhadap tokoh-tokoh kritis, Dasco menegaskan bahwa Prabowo tidak ada antikritik. Dia mengatakan, pemerintah butuh masukan dari masyarakat. “Saya sudah ada bantu beberapa orang bisa saja ketemu beliau, sehingga aspirasi bisa jadi tetap saja tersalurkan,” ungkap Dasco.

Ia menegaskan, pemerintah perlu dukungan rakyat, termasuk para aktivis juga cendekiawan, agar tak terulang seperti tindakan hukum pembelokan hambatan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Skor (PPN) menjadi 12% seolah-olah naik 12%.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan mengatakan, Sufmi Dasco Ahmad menimbulkan jarak rakyat termasuk para aktivis juga tokoh kritis dengan Presiden Prabowo menjadi seperti setipis selembar kertas.

“Kita mulai percaya Presiden Prabowo itu ideologis, dan juga tugas kita adalah membantu supaya ide-ide kerakyatan Presiden Prabowo dapat segera dilaksanakan,” kata Syahganda, doktor urusan politik UI itu.

Masalah ideologis Prabowo, kata dia, telah selesai. Karena itu, ia menghadirkan para aktivis, para cendekiawan, juga seluruh lapisan rakyat untuk bersatu padu membantu Presiden Prabowo mempercepat program-program kerakyatan.

Acara diskusi yang dimaksud menampilkan banyak pembicara, yaitu Wakil Menteri Koperasi Ferry Joko Juliantono, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerja Umum, Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi XIII DPR Sugiat Santoso, dan juga Kepala Daerah Lahat Terpilih Bursah Zarnubi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *