Dannypomanto.com – JAKARTA – Anggota DPR Komisi X Verrell Bramasta menyebut, dalam era digitalisasi ketika ini penyebaran hoaks identik cepatnya dengan penyebaran virus. Untuk itu, Verrell mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan seperti arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Seharusnya dengan era digitalisasi, bangsa Indonesia itu mampu lebih banyak solid dan juga kuat. Ingat seperti instruksi Pak Prabowo. Bahwa kita tidaklah boleh pecah, bukan boleh diadu domba, serta harus menjaga kerukunan. Kemudahan internet kemudian akses informasi, harusnya menghasilkan kita tambahan bijak untuk triangulasi data agar bukan termakan hoaks,” ujarnya, Kamis (9/1/2025).
Verrell mengatakan, sosial media itu memiliki kekuatan tersendiri yaitu viralitas. “Saya pernah katakan bahwa sosial media itu memiliki kekuatan tersendiri. Namanya viralitas. Ketika telah sejumlah diomongin netizen, maka itu menjadi fakta tersendiri. Hal ini yang menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, kita dapat menjadi netizen yang dimaksud kuat lalu solid untuk mengharumkan nama Indonesia dalam mata dunia. Tapi dalam sisi lain, kita sanggup jadi netizen yang justru menjelekkan negara kita. Saya berharap, kita bisa jadi menjadi netizen yang pertama,” ucap Verrell.
Namun begitu, Verrell juga memahami berada pada kebijakan pemerintah pasti akan terus menuai kritikan. Sehingga, beliau terus tumbuh dan juga menjadikan Prabowo sebagai gurunya.
“Memang di area urusan politik ini ternyata tidaklah mudah. Kerja kita tetap memperlihatkan salah. Napas pun kadang kita salah. Tapi ini yang digunakan menimbulkan saya masih terus mengalami perkembangan kemudian menjadikan Pak Prabowo sebagai guru saya. Beliau adalah sosok pemimpin yang mana hebat. Di mana, ketika difitnah, dibenci, masih bukan tumbang. Dan yang digunakan paling utama, beliau adalah pemimpin yang mendengarkan rakyatnya,” ucapnya.