Informasi Politik Terkini
Hukum  

Total 9 Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Patra Niaga yang digunakan Rugikan Negara Rp193,7 Trilyun

Total 9 Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Patra Niaga yang dimaksud digunakan Rugikan Negara Rp193,7 Trilyun

Dannypomanto.com – Direktur Pemasaran Pusat dan juga Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya (MK) serta VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga Edward Corne (EC) menjadi terperiksa baru perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan juga komoditas kilang PT Pertamina (Persero).

Total, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah lama menetapkan sebanyak sembilan dituduh dengan perannya masing-masing pada perkara tersebut.

“Sampai dengan pada waktu ini pascapenahanan terhadap 7 terdakwa telah dilakukan dilaksanakan pemeriksaan saksi terhadap dua orang Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat juga Niaga PT Pertamina Patra,” kata Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar, Rabu (26/2/2025).

“Kedua, dijalankan pemeriksaan terhadap terperiksa Edward Corner, selaku Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga,” sambungnya.

Berdasarkan pemeriksaan, Abdul Qohar menjelaskan kedua orang itu terbukti melakukan langkah pidana korupsi dengan terdakwa lain. Sehingga, statusnya pun diubah dari saksi menjadi tersangka, juga diadakan pemeriksaan kembali.

“Kemudian 2 terdakwa yang dimaksud pasca dilaksanakan pemeriksaan secara marathon mulai jam 3 sampai ketika ini, penyidik menemukan bukti yang cukup bahwa kedua terdakwa melakukan perbuatan pidana sama-sama sejenis dengan 7 terdakwa yang dimaksud kemarin telah terjadi kami sampaikan,” katanya.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar mengatakan, keduanya terbukti berperan pada melakukan perbuatan pidana korupsi bersatu tujuh orang yang dimaksud sudah ditetapkan sebagai terperiksa sebelumnya.

“Tersangka MK kemudian Tersangka EC berhadapan dengan persetujuan Tersangka RS (Riva Siahaan) melakukan pembelian RON 90 atau tambahan rendah dengan biaya RON 92 sehingga menyebabkan pembayaran impor komoditas kilang dengan biaya tinggi tiada sesuai dengan kualitas barang,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *