Dannypomanto.com – JAKARTA – Komisi Yudisial (KY) berencana mengkaji pembentukan satuan polisi khusus pengadilan yang dimaksud bertugas melindungi hakim. Perlindungan penting diberikan setelahnya adanya insiden penusukan Hakim Pengadilan Agama Batam berinisial G oleh orang tak dikenal pada waktu hendak berangkat kerja dari kediamannya, Kamis (6/3/2025).
Anggota KY Binziad Kadafi mengatakan, Komisis Yudisial telah menerjunkan kelompok untuk menelusuri tindakan hukum penusukan hakim dalam Batam. KY juga berkoordinasi dengan kepolisian setempat guna menegaskan kejadian ini ditangani dengan tuntas juga transparan.
“KY membantu sepenuhnya langkah kepolisian untuk menangkap kemudian memproses pelaku sesuai hukum yang digunakan berlaku. Terlepas dari motif pelaku, KY memandang insiden ini sebagai alarm untuk terus mengupayakan komitmen yang kuat pada memberikan pengamanan terhadap hakim,” ujar Kadafi, hari terakhir pekan (7/3/2025).
Kadafi mengatakan, KY mengupayakan penerapan efektif Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 5 serta 6 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan Pengadilan dan juga Persidangan. Hal ini bukan semata-mata di konteks persidangan, tetapi juga proteksi terhadap hakim juga petugas pengadilan di area luar lingkungan pengadilan.
“KY ketika ini juga sedang mengkaji pembentukan satuan polisi khusus pengadilan yang dimaksud bertugas melakukan konfirmasi keamanan hakim, aparatur peradilan, kemudian lingkungan peradilan secara menyeluruh,” tutur Kadafi.
“Kajian ini mencakup kewenangan, struktur kelembagaan, mekanisme koordinasi dengan kepolisian, dan juga sumber daya yang diperlukan,” tegas Kadafi.
Menurutnya, gagasan mengenai sistem pengamanan yang tersebut lebih banyak efektif, efisien, serta berkelanjutan sangat krusial agar hakim lebih besar independen di mewujudkan keadilan bagi pihak-pihak berperkara, bebas dari kekerasan, ancaman, juga rasa takut.
