Dannypomanto.com – JAKARTA – Kejaksaan Agung ( Kejagung ) menetapkan 4 dituduh terkait perkara dugaan suap di putusan perkara Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) juga turunannya pada Industri Kelapa Sawit pada periode Januari 2021- Maret 2022. Satu dalam antaranya merupakan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Ibukota Indonesia Selatan.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Lingkup Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar menyampaikan penyidik mengantongi alat bukti permulaan yang tersebut cukup, sehingga status keempat orang ini dinaikkan menjadi tersangka.
Keempat terdakwa itu yakni; Eks Wakil Ketua PN Ibukota Indonesia Pusat M. Arif Nuryanta yang dimaksud saat ini Ketua PN Ibukota Indonesia Selatan, Pengacara Korporasi Marcella Santoso, Panitera Muda PN Jakut Wahyu Gunawan, dan juga dituduh berinisial AR.
“Setelah diadakan pemeriksaan terhadap WG, MS, AR kemudian MAN pada hari ini Hari Sabtu 12 April 2025 penyidik Kejaksaan Agung menetapkan 4 orang yang disebutkan sebagai tersangka,” kata Qohar di tempat Kejagung, Jakarta, Hari Sabtu (12/4/2025) malam.
Arif Nuryanta pernah menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Ibukota Indonesia Pusat. Di mana, perkara dugaan suap di penanganan perkara ini terjadi dalam pengadilan tersebut. Kasus ini diusut oleh Kejagung usai menelaah putusan yang mengurangi terdakwa PT Wilmar Group, Permata Hijau Group, Musim Mas Group dari segala tuntutan.
Dimana, pada putusannya pandangan majelis hakim, perbuatan para terdakwa bukanlah merupakan suatu langkah pidana (ontslag van alle recht vervolging).
Atas penetapan status terperiksa ini, kata dia, penyidik secara langsung menahan keempat dituduh pada tempat yang digunakan berbeda yakni Rumah Tahanan Kelas 1 Pusat KPK hingga Rumah Tahanan Salemba Fakultas Kejari DKI Jakarta Selatan
“Kemudian terhadap keempat terperiksa yang mana sudah ada ditetapkan di malam hari ini diadakan penangkapan 20 hari ke depan terhitung mulai hari ini,” ujarnya.
